DI SEBERANG JALAN

Seberang jalan yang ku lalui penuh sesak orang-orang
mereka melambai, memanggilku
tubuhku limbung tanpa langkah
tangan-tangan menarikku kuat-kuat



Aku hanya tersenyum
terima kasih
biar aku di sini !
pulang dengan jalan ini,
sakit,
sepi,
merindu... ...

Seberang jalan diwarnai orang-orang yang kucinta
tangan mereka pun sama
melambai
menarikku kuat-kuat
langkahku berat

aku terkadang tak mengerti apa kemauan diriku
terkadang pun aku iri pada mereka
dinding kaca tebal mengurung
suara lebih riuh, menusuki kepala
AAA.... .... ...h !!
biarkan aku di sini
merasakan sayat sembilu
menanti darah pencuci tubuhku

Aku pegal menjadi sedikit penjilat
malam itu
pandanganku sebenarnya tidaklah
kabur
sayang aku terpenjara ewuh
pagar dibentangkan kawan
kayakinanku mampu menjebol pagar itu
sementara aku pun tak mau meruntuhkan hati sahabat
walu jiwaku terjerat

Ah... ... ..
ewuh menghianati nurani
pengap, aku pengap
dipengapkan rasa ewuh pekewuh
yang pada aslinya aku hanya ewuh pada Tuhan

Dan malam itu aku hanya ewuh pada sesamaku
hanya pada onggok daging
yang sedang membusuk
aku memaki diriku


konten terkait : Si Buta di Musim SemiYang TerlupakanRanjang !!!Kau teman MabukkuAku dan KamuHari Ini AkuMantra JalananPesan Kakek kepada CucuCopet !!, Anak itu Pengemis, Peluru atau Pisau dapur

0 Response to "DI SEBERANG JALAN"

Posting Komentar